Ditemukan Jenazah Utuh Berkalung Sorban Di Gunung Kidul, Ini Fakta Faktanya
1. Jenazah yang ditemukan utuh berkalung sorban
Penemuan jenazah yang diduga sudah puluhan tahun terkubur tetapi masih dalam kondisi utuh menghebohkan warga Dusun Toboyo, Desa Plembutan, Playen, Gunungkidul, DIY, Rabu (15/2) lalu. Jenazah itu ditemukan dalam kondisi masih bagus dengan balutan kain sorban.
Kain kafan yang membungkus jenazah itu bahkan masih dalam kondisi utuh. Tak ada kerusakan sama sekali meskipun sudah puluhan tahun terpendam di tanah.
2. Tinggi jenazah sekitar 2 meter
Juru kunci makam di Dusun Toboyo, Wasiman (70) menuturkan jenazah terkubur sedalam kurang lebih 1,5 meter. Jenazah terkubur dalam kondisi kain kafan yang masih utuh dan hanya kotor karena bekas tanah. Ketika kain kafan dibuka, lanjut Wasiman, ada sorban di leher jenazah yang ditemukan.
"Jenazah bentuknya masih utuh. Tidak rusak meskipun sudah terkubur lama. Tinggi jenazah sekitar 2 meter dan mengenakan sorban," jelas Wasiman.
3. Warga tak ada yang mengenal jenazah
Begitu menemukan jenazah itu, Wasiman dan warga lain pun segera mengumumkan ke warga kampung. Tetapi, dari warga kampung tak ada yang mengetahui identitas jenazah tersebut.
"Tidak ada yang tahu siapa jenazah itu sebenarnya. Akhirnya oleh warga, jenazah dikuburkan kembali bersama warga yang baru meninggal. Tetapi jenazah itu dilapisi lagi kain kafan yang baru dan dikuburkan seperti jenazah baru," terang Wasiman.
Wasiman menduga bahwa jenazah yang ditemukan dulunya merupakan orang yang memiliki kelebihan. Entah kelebihan di bidang spiritual, agama maupun keilmuan. Sebab, Wasiman memerkirakan jenazah sudah sekitar 50 tahun terpendam di kuburan milik Dusun Toboyo dan kondisinya masih utuh.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Playen Iptu Pudjijono mengatakan, sebelum dimakamkan kembali oleh warga, petugas kepolisian sempat mendatangi lokasi. Bersama perangkat desa, petugas mengumumkan penemuan jenazah itu ke warga.
"Memang cukup aneh, apalagi kain kafannya masih utuh. Berdasarkan kesepakatan bersama jenazah kembali dikuburkan di tempat yang sama dan dilapisi kain kafan yang baru," pungkas Pudjijono.
4. Saat ditemukan jenazah tak bau
Salah seorang penggali liang lahat, Sikas menceritakan jenazah ditemukan saat dirinya menggali liang lahat di kedalaman sekitar 1,8 meter. Alat gali yang digunakan Sikas membentur sesuatu. Sikas pun kemudian mencari tahu benda apa yang membentur alat galinya. Perlahan, Sikas mencari benda itu dengan tangannya.
Sikas pun terkejut saat benda yang membentur alat galinya ditemukan. Jenazah manusia ditemukan di liang lahat yang sedang digalinya. Padahal, menurut juru kunci makam Dusun Toboyo, lahan yang ada di tengah area pemakaman itu dalam keadaan kosong dan belum pernah digunakan.
"Saya yang pertama kali mengangkat jenazah itu. Benar-benar masih dalam keadaan utuh. Masih panjang dan kaku kondisinya," ungkap Sikas.
Sikas menjelaskan bahwa jenazah yang ditemukan masih utuh membuatnya heran. Sebab, Sikas sudah memunyai jam terbang cukup banyak dalam mengurus jenazah yang dimakamkan. Seingatnya, Sikas sudah 86 kali mengurusi pemakaman.
"Heran saya masih utuh, cuma kain kafannya saja yang kotor. Selain itu juga tidak ada bau. Biasanya ada bau tapi jenazah yang saya temukan tidak bau sama sekali," ungkap Sikas.
Sumber : merdeka.com
Penemuan jenazah yang diduga sudah puluhan tahun terkubur tetapi masih dalam kondisi utuh menghebohkan warga Dusun Toboyo, Desa Plembutan, Playen, Gunungkidul, DIY, Rabu (15/2) lalu. Jenazah itu ditemukan dalam kondisi masih bagus dengan balutan kain sorban.
Kain kafan yang membungkus jenazah itu bahkan masih dalam kondisi utuh. Tak ada kerusakan sama sekali meskipun sudah puluhan tahun terpendam di tanah.
2. Tinggi jenazah sekitar 2 meter
Juru kunci makam di Dusun Toboyo, Wasiman (70) menuturkan jenazah terkubur sedalam kurang lebih 1,5 meter. Jenazah terkubur dalam kondisi kain kafan yang masih utuh dan hanya kotor karena bekas tanah. Ketika kain kafan dibuka, lanjut Wasiman, ada sorban di leher jenazah yang ditemukan.
"Jenazah bentuknya masih utuh. Tidak rusak meskipun sudah terkubur lama. Tinggi jenazah sekitar 2 meter dan mengenakan sorban," jelas Wasiman.
3. Warga tak ada yang mengenal jenazah
Begitu menemukan jenazah itu, Wasiman dan warga lain pun segera mengumumkan ke warga kampung. Tetapi, dari warga kampung tak ada yang mengetahui identitas jenazah tersebut.
"Tidak ada yang tahu siapa jenazah itu sebenarnya. Akhirnya oleh warga, jenazah dikuburkan kembali bersama warga yang baru meninggal. Tetapi jenazah itu dilapisi lagi kain kafan yang baru dan dikuburkan seperti jenazah baru," terang Wasiman.
Wasiman menduga bahwa jenazah yang ditemukan dulunya merupakan orang yang memiliki kelebihan. Entah kelebihan di bidang spiritual, agama maupun keilmuan. Sebab, Wasiman memerkirakan jenazah sudah sekitar 50 tahun terpendam di kuburan milik Dusun Toboyo dan kondisinya masih utuh.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Playen Iptu Pudjijono mengatakan, sebelum dimakamkan kembali oleh warga, petugas kepolisian sempat mendatangi lokasi. Bersama perangkat desa, petugas mengumumkan penemuan jenazah itu ke warga.
"Memang cukup aneh, apalagi kain kafannya masih utuh. Berdasarkan kesepakatan bersama jenazah kembali dikuburkan di tempat yang sama dan dilapisi kain kafan yang baru," pungkas Pudjijono.
4. Saat ditemukan jenazah tak bau
Salah seorang penggali liang lahat, Sikas menceritakan jenazah ditemukan saat dirinya menggali liang lahat di kedalaman sekitar 1,8 meter. Alat gali yang digunakan Sikas membentur sesuatu. Sikas pun kemudian mencari tahu benda apa yang membentur alat galinya. Perlahan, Sikas mencari benda itu dengan tangannya.
Sikas pun terkejut saat benda yang membentur alat galinya ditemukan. Jenazah manusia ditemukan di liang lahat yang sedang digalinya. Padahal, menurut juru kunci makam Dusun Toboyo, lahan yang ada di tengah area pemakaman itu dalam keadaan kosong dan belum pernah digunakan.
"Saya yang pertama kali mengangkat jenazah itu. Benar-benar masih dalam keadaan utuh. Masih panjang dan kaku kondisinya," ungkap Sikas.
Sikas menjelaskan bahwa jenazah yang ditemukan masih utuh membuatnya heran. Sebab, Sikas sudah memunyai jam terbang cukup banyak dalam mengurus jenazah yang dimakamkan. Seingatnya, Sikas sudah 86 kali mengurusi pemakaman.
"Heran saya masih utuh, cuma kain kafannya saja yang kotor. Selain itu juga tidak ada bau. Biasanya ada bau tapi jenazah yang saya temukan tidak bau sama sekali," ungkap Sikas.
Sumber : merdeka.com