Penyebab Orang Baik Belum Tentu Berhasil Baik dalam Pernikahan
Sahabat Ummi, pernahkah terpikir mengapa sering kali 2 orang yang sama-sama baik, ketika bertemu dalam mahligai pernikahan, ternyata bisa berakhir dengan perceraian, atau pertengkaran dalam rumah tangga?
Mari kita coba telusuri 4 penyebabnya:
1. Gangguan syetan pada diri pasutri yang tak disadari dan tak diobati
Syetan bersumpah pada Allah akan sekuat tenaga menyesatkan manusia dengan berbagai cara, tapi manusia pada takut bersu'udzon ke syetan. "Jangan sampai apa-apa nyalahin syetan..." padahal memang syetan pasti terlibat, apalagi dalam mengacaukan rumah tangga pasutri yang merupakan prestasi utamanya.
Maka, pastikan rumah tangga kita setiap harinya dihiasi dengan suara tilawah qur'an, kajian qur'an oleh pasutri, shalat tepat waktu, ruqyah syar'iyah untuk diri dan keluarga, dan yang terpenting... Jangan mudah terprovokasi jebakan syetan.
Misalnya ketika suara pasangan kita terdengar meninggi, tabiatnya sering emosian, mudah marah-marah, jangan dibiarkan saja... Segera obati dengan al Quran.
Pasutri harus sama-sama menyadari bahwa gangguan syetan itu nyata. Agar sama-sama menjaga diri untuk terus berhusnudzon pada pasangan, dan mengupayakan perbaikan setiap kali bertengkar.
2. Perbedaan visi misi
Ibarat sebuah perusahaan fashion, merekrut karyawan yang senang bekerja di dunia kelautan dan perikanan, ga nyambung bos. Demikian juga pernikahan yang tidak sevisi misi. Pasti akan ada yang tidak betah, merasa terpaksa, merasa tidak nyambung.
Contoh, ada orang yang menikah dengan tujuan memperoleh keturunan, ternyata dia mendapatkan istri yang tergila-gila dengan karirnya, bahkan menolak untuk punya anak. Apakah pasutri seperti ini bisa bersama selamanya? Hampir tidak mungkin.
Pasti harus ada salah satu yang mengubah visi misi, mengalah, kalau ingin pernikahan terus berjalan sampai maut memisahkan.
3. Perbedaan karakter
Suami baik, istri baik, tapi karakter berbeda jauh. Kalau tidak ada keinginan memahami karakter satu sama lain in syaa Allah pernikahan akan menghambar dan tidak menghasilkan sesuatu yang baik. Tapi kalau setidaknya salah satu pasangan mau berusaha memahami karakter pasangannya, in syaa Allah pernikahan akan memperoleh keberkahan.
4. Pihak ketiga
Suami baik, istri baik, tapi mertua atau ipar mengintervensi. Atau ada pihak ketiga lainnya yang mengganggu, maka jika pasutri tidak memperkuat kesabaran, kemungkinan berpisah atau bertengkar akan semakin kuat.
Pernikahan ibarat samudera, banyak tantangannya, tetapi jika 2 orang baik bertujuan baik, berupaya yang terbaik bertemu, in syaa Allah bisa berujung ke jannahNya. Aamiin.
Sumber : ummi-online.com