Orangtua Wajib Tahu! Video 'Mesum' Bertema Tokoh Superhero dan Kartun Marak Beredar di YouTube



Beberapa minggu belakangan ini banyak informasi berupa peringatan tentang keberadaan video-video bermuatan seksual dengan tokoh utama para supehero atau kartun di situs berbagi video YouTube.

Selain peringatan-peringatan yang beredar di media sosial atau grup di aplikasi pesan instan tersebut, beberapa kali juga dijumpai “curhat” dari para orangtua yang mengetahui anaknya hampir atau bahkan sudah menonton video-video tersebut.

Beberapa tokoh superhero atau kartun yang “dimanfaatkan” antara lain Spiderman, Elsa, Captain America, Joker, hingga si kembar Upin dan Ipin. Video tersebut bisa berupa animasi hingga para orang dewasa yang menggunakan kostum dari tokoh-tokoh tersebut.

Diduga, video tersebut memang sengaja ditargetkan untuk dibuka anak-anak. Video-video dengan tokoh-tokoh superhero dan kartun memang populer di mata anak-anak. Tidak jarang mereka mencari video dengan kata kunci “Spiderman” atau “Elsa”.

Saat Intisari-Online mencoba melakukan pencarian di YouTube dengan kata kunci tersebut, hasilnya memang “belum” menunjukan materi seksual. Namun, beberapa kebanyakan belum pantas disaksikan anak-anak tanpa didampingi orangtua. Contohnya video yang menunjukan Elsa memasang piercing atau Elsa sedang hamil.

Ketika pencarian dibuat lebih spesifik dengan menggunakan kata kunci “Elsa spiderman”, video yang ditampilkan akan semakin bikin “geregetan” para orangtua. Jika tidak didampingi, sangat mungkin anak-anak akan menonton video berjudul “Frozen Elsa & Spiderman drink from a garbage can!?” atau, yang dianggap paling menakutkan, “Elsa getting pregnant by spiderman”.

Raup Rp133 Juta dari 1 Video

Ada puluhan saluran yang dibuat oleh orang yang berbeda tetapi mereka semua mengikuti rumus yang sama: kostum murahan yang dibeli di toko, musik bebas royalti dan plot mesum pseudosexual yang biasanya melibatkan aktivitas kentut, toilet, cabul dan menggangg. Namun, entah bagaimana caranya, mereka mampu mengakali algoritma sensor yang dimiliki YouTube.

Video YouTube tidak akan sepenuhnya tak terperhatikan dengan baik. Hanya beberapa minggu yang lalu, seperti dikutip dari heatst.com, seorang pria Vietnam didenda AS$1.300 oleh otoritas penyiaran lokal negaranya karena mengunggah video "sensual" dengan karakter kartun untuk anak-anak. Video tersebut sudah dihapus, namun kemudian kembali diunggah di saluran yang berbeda.

Salah satu pembuat video bahkan menegaskan video tersebut memang ditujukan untuk anak-anak.

Gadzhi Ziyadov dari Azerbaijan yang memiliki saluran Superhero Gamezone mengatakan dia membuat video karena anak-anak mencintai mereka dan dia mendasarkan ide videonya setelah menonton saluran lain dan menyontek apa yang mereka lakukan.

Anak-anak, memang, pasti menyukai videonya, seperti, misalnya “Frozen Elsa VAMPIRE TOILET ATTACK! w/ Spiderman Joker Maleficent Princess Anna Toys! Superheroes IRL”. Video ini memiliki hampir 11 juta penonton. Itu berarti pencipta YouTuber bisa memperoleh sekitar AS$10.000 dalam pendapatan iklan untuk satu video.

Kegilaan tidak berhenti di situ. Video animasi Spiderman dan Elsa, seperti dipaparkan pada artikel sebelumnya, turut memuat video dengan tema dan tujuan serupa.

Menggunakan materi seksual dengan target anak-anak untuk kemudian mengeruk keuntungan yang besar dari semakin banyaknya jumlah penonton video tersebut di YouTube.

Tips Amankan Anak

Soal maraknya video ini, orangtua memang pilar utama menghalangi penyebarannya. Delapan cara aman akses YouTube untuk si kecil ini mungkin bisa dicoba:

Mengatur bukan melarang

Melarang anak bersentuhan dengan internet dalam hal ini YouTube, tak mungkin dilakukan. Kalaupun orangtua melarangnya di rumah, anak tetap bisa melakukannya di luar sana bersama teman-temannya. Jadi, yang paling bijak adalah mengatur atau membuat kesepakatan bersama. Apa saja yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan saat mengunggah maupun mengunduh gambar dari YouTube.

Menerapkan internet sehat

Lagi-lagi, yang diperlukan adalah pendampingan. Lebih bijak menerapkan apa yang disebut berinternet sehat bersama keluarga. Di antaranya menempatkan PC, laptop, tab, iPad di ruang yang bisa terakses siapa saja, seperti ruang tengah atau ruang keluarga. Ketika anak sedang berada di depan komputer, orangtua jangan bertindak sebagai "mata-mata", tetapi lakukan gaya bertanya yang positif.

Memberikan pengertian positif

Di waktu senggang bersama keluarga, ajak anak mengobrol dengan santai. Sampaikan padanya tentang serba-serbi penggunaan YouTube, termasuk kelebihan dan dampak negatifnya. Bila perlu, sertakan contoh kasus terbaru. Selain itu, perlu ditekankan lagi pada anak, kalau ia ingin mengunggah video harus dilakukan bersama orangtua, bukan dengan teman atau orang dewasa lain.

(Waspada! Banyak Video Mesum Bertema Superhero)

Pasangi parental lock

Gunakan situs pengaman atau parental lock pada gadget yang digunakan. Banyak pilihan parental lock gratis yang bisa diunduh orangtua, seperti Cyberpatrol.com, Internetsfaety.com, dan sebagainya. Melalui parental lock, orangtua bisa mengunci beberapa kata seperti seks, kekerasan, dan sebagainya. Sehingga anak tidak akan bisa membuka tautan yang ada unsur kata tersebut.

Jangan berikan akun khusus

Untuk bisa mengunggah gambar atau video ke YouTube dibutuhkan akun khusus. Selama tidak ada akun itu, gambar atau video tidak bisa diunggah. Kalau anak ingin membuatnya, jelaskan padanya, ini belum saatnya, mereka tetap bisa mengunggah dengan menggunakan akun mama papanya sehingga fungsi kontrol tetap berjalan.

Gunakan sensor dari YouTube

Secara prinsip YouTube mempunyai sensor sendiri, kalau ada video atau gambar yang terlalu vulgar, dengan sendirinya tersensor sehingga tak bisa diunduh.

Gunakan flag inappropriate

Kalau orangtua keberatan dengan materi tertentu yang ada di YouTube, bisa mengklik flag inappropriate yang ada pada gambar atau video tersebut. Biasanya hanya dalam hitungan menit atau jam, YouTube akan menghapus gambar atau video tersebut dari situsnya.

Kirimkan e-mail keberatan

Orangtua juga bisa mengirimkan e-mail keberatan atas gambar atau video tertentu yang ada dalam situs tersebut. Contoh, tiba-tiba anak dan teman-temannya mengunggah gambar atau video yang tidak seharusnya dan orangtua merasa keberatan, maka fasilitas ini bisa dimanfaatkan agar YouTube menghapus gambar tersebut dari website-nya.

Sumber : tribun

Subscribe to receive free email updates: